Jumat, 01 Mei 2020

10 HP Murah Terbaik Paling Dicari Maret 2020

10 HP Murah Terbaik Paling Dicari Maret 2020

Kesimpulan

Itulah daftar 10 HP smartphone murah terbaik paling dicari Maret 2020. Dua HP murah Vivo menempati posisi jawara dan terakhir, yakni Vivo Y12 dan Vivo S1 Pro. Selanjutnya, OPPO merebut 3 daftar ponsel paling dicari dengan menempati posisi ke 2, 4, dan 7 melalui seri A5 (2020), A9 (2020), dan A31 2020 (A8). Realme kemudian mendapatkan 2 kursi di posisi 6 dan 9 berkat Realme 6 dan dan Realme X2 Pro. Terakhir, HP terbaik terbaru dari Xiaomi, Apple dan Samsung ternyata hanya mendapatkan satu kursi saja yang secara berurutan ada di posisi 5 (iPhone 11 Pro Max), 6 (Redmi Note 8) dan 8 (Galaxy A51).
Akhir kata, daftar HP terbaik paling dicari di atas didasarkan pada tingkat intensitas pencarian di situs Priceprice.com.

Minggu, 27 September 2015

Yuk berkenalan dengan Asuransi Syariah SunLife


Yuk, Berkenalan dengan Asuransi Syariah bareng Sun Life Syariah!
08 September 2014 21:10:46 Dibaca : 754

Ilustrasi Asuransi (Shutterstock/KOMPAS.COM)


Hingga tahun 2013, masih banyak warga negara Indonesia yang belum sadar akan pentingnya berasuransi, termasuk saya. Isu-isu miring seputar perusahaan asuransi, seperti perusahaan yang (katanya) memiliki banyak trik untuk meraih keuntungan, membuat saya berpikir seribu kali lipat untuk memiliki polis asuransi.

Hal ini senada dengan data jumlah pemegang polis di Indonesia yang masih terbilang sedikit per Mei 2013. Sesuai data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di halaman situs Kompas.com, dari total penduduk Indonesia sebesar 240 juta jiwa, hanya sekitar 43,7 juta orang atau hanya sekitar 18 persen dari total penduduk Indonesia yang memiliki perlindungan asuransi jiwa. Dan dari 43,7 juta orang tersebut, hanya sekitar 11 juta orang atau hanya 4,5 persen dari total populasi yang memiliki asuransi jiwa individu.

Belum selesai dengan isu di perusahaan asuransi konvensional, lima tahun terakhir booming perusahaan asuransi yang menerapkan prinsip syariah dalam praktiknya atau dikenal asuransi syariah. Hhhm, praktik asuransi model apa lagi itu ya?, pikirku.

Untuk menjawab tanda tanya tersebut, Sabtu (30/8/2014) lalu, saya mengikuti Kompasiana Nangkring bareng PT Sun Life Financial Indonesia di Pisa Cafe, Menteng. Nangkrin kali ini bertemakan "Mengapa Asuransi Syariah?". Adapun pembicara yang sangat berkompeten dalam bidangnya turut hadir di acara tersebut, yakni Prof. Dr. H. Faturrahman Djamil, MA (Ketua DPS PT Sun Life Financial Indonesia dan Profesor Ilmu Fiqh di UIN Jakarta) dan Ir. Hj. Srikandi Utami, MBA, LUTCF, ChFP, AAAIJ, AIIS (Kepala Syariah PT Sun Life Financial Indonesia) atau biasa dipanggil Bu Aan.

Jadi, mari kita ulik tentang asuransi syariah berdasarkan talkshow di Kompasiana Nangkring. Yuk, lanjut bacanya!


Ki-Ka: Foto bersama Pepih Nugraha (Managing Editor KOMPAS.COM), Srikandi Utami (Kepala Syariah PT Sun Life Financial Indonesia), dan Faturrahman Djamil (Ketua DPS PT Sun Life Financial Indonesia dan Profesor Ilmu Fiqh di UIN Jakarta) usai pemberian plakat sebagai kenag-kenagan dari Kompasiana.


Apakah Asuransi Syariah Itu?

"Asuransi syariah berasal dari konsep al-aqilah yang artinya saling memikul atau bertanggung jawab untuk keluarganya," demikian yang disampaikan Faturrahman dalam mengawali sesi presentasi asuransi syariah dalam hukum Islam.

Lebih lanjut, Faturrrahman menjelaskan, jika salah seorang dari anggota suatu suku terbunuh oleh anggota satu suku yang lain, maka saudara terdekat si pembunuh harus membayar sejumlah uang (diyat/uang darah) kepada pewaris korban sebagai kompensasi. Saudara terdekat dari pembunuh disebut aqilah. Lalu mereka mengumpulkan dana (al-kanzu) yang diperuntukkan membantu keluarga yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Atas dasar konsep tersebut, asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk asset dan/atau tabarru' yang memberikan pola pegembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah. (Fatwa DSN MUI no 21/DSN-MUI/IX/2001)

Perkembangan asuransi syariah dipelopori oleh negara Sudan (1979). Hal ini ditandai dengan lahirnya Islamic Insurance Company. Di Indonesia, asuransi syariah telah ada sejak 1994 yang ditandai dengan berdirinya asuransi Takaful Keluarga. Meski demikian, perkembangan asuransi syariah di Indonesia terbilang lebih lambat dibandingkan dengan Malaysia yang sudah muncul pertama kali pada tahun 1985.


(dok. TEMPO/Puspa Perwitasari)


Hingga kuartal 1 (Q1) tahun 2014, tercatat ada 48 perusahaan asuransi syariah di Indonesia, baik perusahaan asuransi syariah itu sendiri maupun cabang dari perusahaan asuransi konvensional.Setiap perusahaan asuransi syariah harus beroperasi di bawah regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Tidak hanya itu, setiap perusahaan yang memasarkan produk syariah (termasuk asuransi) harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang direkomendasikan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

Lantas, apakah syariah itu? Masih dalam presentasinya, profesor yang juga bekerja sebagai Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia menegaskan agar masyarakat tidak tabu dengan kata "syariah" yang cenderung keislaman. Asuransi syariah tidak hanya untuk umat Islam. Sifat asuransi syariah adalah universal.

"Jangan takut mendengar kata 'syariah'. Dalam asuransi, kata 'syariah' ini menyangkut hubungan antarmanusia (muamalah). Yang perlu ditekankan adalah asuransi syariah ini tidak hanya untuk umat Islam, tapi boleh siapa saja karena sifatnya yang universal," jelas Faturrahman.

Karena konsepnya untuk antarmanusia, lanjut Faturrahman, maka sistem asuransi syariah dianggap sistem yang paling cocok karena berdasarkan sistem bagi hasil. Bahkan, sekarang banyak komunitas syariah, tapi pendirinya bukan muslim.

Prinsip-prinsip yang harus Diterapkan pada Perusahaan Asuransi Berbasis Syariah

Dalam asuransi konvesional kerap terjadi ketidakpastian (gharar), misalnya penanggung tidak bisa memastikan berapa premi yang akan diterima dari tertanggung sampai kontrak selesai (karena kontrak selesai jika tertanggung meninggal). Tidak hanya itu, penanggung juga tidak tahu kapan harus membayar klaim. Sementara dari sisi tertanggung, muncul ketidakpastian kapan mereka akan menerima pembayaran manfaat/klaim.

Nah, ketidakpastian (gharar) yang kerap ada pada asuransi konvensional tidak boleh ada didalam asuransi syariah. Semua harus jelas dan transparan.

"Dalam konsep asuransi konvensional, asuransi dianggap sebagai transaksi jual beli risiko; sedangkan dalam konsep jual beli secara syariah, kualitas, kuantitas, harga, dan waktu penyerahan atas obyek yang ditransaksikan harus pasti/jelas. Jika kedua belah pihak yang bertransaksi tidak dapat memastikan ke empat hal tersebut maka akan terjadi gharar," tutur doktor filosofi pada teori legal Islam.

Dalam praktik asuransi syariah juga tidak boleh ada riba. Dalam praktik keseharian, riba bisa diibaratkan bunga akibat utang atau pertukaran. Maysir (perjudian) juga tidak boleh ada pada asuransi syariah. Dari penjelasan Faturrahman, beberapa ahli syariah berpendapat, perusahaan asuransi konvensional mengandung unsur maysir.

"Beberapa ahli syariah berpendapat bahwa konsep asuransi konvensional mengandung unsur maysir dimana tertanggung akan mengalami kerugian jika sampai dengan akhir periode pertanggungan tidak mengajukan klaim, sedangkan penanggung diuntungkan dalam situasi tersebut, demikian juga sebaliknya," katanya menjelaskan.

Apa sih Beda Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional?

Konsep asuransi konvensional adalah transfer risiko, yaitu: mengganti nilai ekonomi hidup seseorang yang hilang dengan cara memindahkan risiko kehilangan atas diri seseorang tersebut (jiwa maupun anggota tubuh) kepada perusahaan asuransi. Pemegang  polis membayar premi kepada perusahaan untuk mendapatkan manfaat asuransi sesuai dengan perjanjian. Dana yang telah dibayarkan menjadi milik perusahaan.

Secara mudahnya, perusahaan asuransi konvensional akan membayar semua klaim yang diajukan para pemegang polis (tertanggung) dengan menggunakan dana perusahaan.

Di lain pihak, konsep asuransi adalah berbagi risiko, Setiap peserta memberikan sumbangan tabarru' (dana kumpulan) untuk menolong peserta lainnya dalam menghadapi musibah. Bisa juga dikatakan, perusahaan asuransi syariah akan membayar klaim yang diajukan para pemegang polis (tertanggung) melalui dana kumpulan (tabarru'), bukan dana perusahaan. Pengelola (perusahaan asuransi syariah) adalah sebagai pihak yang melakukan adminstrasi risiko dan pengelolaan investasi atas nama peserta.

Dari perbedaan pembayaran klaim seperti ini, kata Faturrahman, perusahaan asuransi syariah sulit untuk bangkrut karena menggunakan dana masyarakat, bukan perusahaan. Kalau dana perusahaan tidak mencukupi, bagaimana mereka mau membayar klaim?

Dilihat dari sisi kontrak (akad), akad pada asuransi konvensional bersifat jual-beli (murni mencari keuntungan). Begitu calon tertanggung setuju dengan polis yang diberikan agen asuransi, tertanggung akan bayar premi (ada premi, ada polis). Akan tetapi, akad pada asuransi syariah bersifat tabarru' (akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong, bukan semata untuk tujuan komersial atau nonprofit oriented) dan tijarah (akad yang dilakukan dengan tujuan komersial atau profit oriented).

Dengan adanya tabarru' dalam akad asuransi syariah, hal ini sekaligus memecah kepemilikan dana. Ada dua macam dana pada perusahaan asuransi syariah, yakni dana peserta dan dana perusahaan. Sementara pada asuransi konvensional, semua dana (premi) yang masuk dari tertanggung menjadi hak sepenuhnya perusahaan.

Bagaimana dengan pembagian profit (surplus underwriting)? Apakah para tertanggung asuransi konvensional mendapat surplus underwriting? TIDAK. Surplus underwriting ini HANYA akan diperoleh bagi para tertanggung asuransi syariah. Karena ada dua pembagian dana, salah satunya dana kumpulan, maka bila dalam satu tahun terdapat surplus dana kumpulan, dana itu akan dibagikan kepada para tertanggung meski jumlahnya tidak seberapa.

Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan perusahaan asuransi konvensional denngan syariah, yuk simak tabel di bawah ini.


Perbedaan antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional (dok. Sun Life Financial Indonesia)




Tak ketinggalaan, menanggapi perbedaan asuransi syariah dengan konvensial, pakar marketing Indonesia, Hermawan Kertajaya menyatakan,

Dalam dunia marketing itu ada istilah kelirumologi. Itu lho sembilan prinsip yang disalahartikan, misalnya marketing diartikan untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya atau marketing yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak bagus atau membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan belanja. Itu salah satu kelirumologi (merujuk istilah yang dipopulerkan Jaya Suprana). Marketing syariah itu mengajarkan orang untuk jujur pada konsumen atau orang lain. Nilai syariah mencegah orang (marketer) terperosok pada kelirumologi itu tadi. Ada nilai-nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar, apalagi jika ia Muslim.



Apakah nilai marketing syariah bisa diterapkan umat lain?



Lha ya nilai Islam itu universal. Rahmatan lil alamin. Begitu kan istilahnya. Nabi Muhammad itu menyebarkan ajaran Islam pasti bukan hanya untuk umat Islam saja. Jadi, tidak apa-apa jika nilai marketing syariah ini inisiatif orang Islam supaya bisa menginspirasikan orang lain. Makin banyak nonmuslim yang ikut menerapkan nilai ini, makin bagus. Saya ikut meng-"endorse" marketing syariah. Soal jujur itu kan universal. Jadi, marketing syariah harus diketahui orang lain dalam rangka rahmatan lil alamin itu.

Keuntungan Memiliki Asuransi Berbasis Syariah

Dari uraian-urain di atas, kita dapat simpulkan beberapa keuntungan memiliki asuransi berbasis syariah, yaitu:

Asuransi syariah bersifat universal
Ada kesepakatan tolong-menolong dan saling menanggung di antara peserta (risk sharing),
Akad/perjanjiannya jelas,
Mengutamakan azas adil, jujur, dan transparan,
Tidak mengandung gharar (ketidakpastian), riba, dan maysir (perjudian),
Ada pembagian surplus underwriting
Investasi menguntungkan (diketahui dari Daftar Efek Syariah per Mei 2014, jumlah saham syariah mencapai 322 saham).

Sekilas tentang PT Sun Life Financial Indonesia Unit Syariah

Tak kenal, maka tak sayang. Setelah pemaparan seputar asuransi syariah itu sendiri, sekarang kita berkenalan yuk dengan Sun Life Syariah. Seberapa kredibel PT Sun Life Financial Indonesia mengembangkan sayap bisnis mereka di unit syariah. Apakah mereka hanya sekadar ikut-ikutan atau memang bisa jadi bahan pertimbangan buat kita (yang belum punya polis) untuk berasuransi sekaligus berinvestasi dengan prinsip syariah? Informasi seputar Sun Life Syariah ini saya tulis berdasarkan penjelasan dari Bu Aan dalam presentasinya di hadapan puluhan kompasianer, Sabtu (30/8) lalu.

Sun Life Financial (1865) adalah perusahaan jasa keuangan internasional terkemuka yang berpusat di Toronto, Kanada. Puluhan tahun berkiprah di bidang jasa keuangan, Sun Life Financial telah beroperasi di sejumlah negara besar, seperti Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, India, China, dan Bermuda. Sementara itu, di Indonesia, PT Sun Life Financial Indonesia mulai beroperasi pada tahun 1995 dan sudah tersebar di 42 kota di seluruh Indonesia (April 2014).


Sun Life Financial (dok. SLFI)


Di awal beroperasi, Sun Life Financial Indonesia menggunakan sistem distribusi agensi untuk membantu keluarga Indonesia mencapai kemapanan finansial. Dalam rangka mengembangkan kiprah di bidang asuransi, PT Sun Life Financial Indonesia mengadakan join venture bersama CIMB Niaga.

Pada Desember 2010, PT Sun Life Financial Indonesia membuka unit bisnis barunya yang bergerak di bidang syariah, yang kemudian dikenal dengan Sun Life  Syariah. Selanjutnya, di tahun 2012, PT Sun Life Financial Indonesia meluncurkan Brighter Life Indonesia, sebuah situs yang bertujuan berbagi ide dan tips tentang "How to be wealthy, healthy, and happy" untuk masyarakat Indonesia.

Nah, terkait kiprah PT Sun Life Financial Indonesia unit syariah, beragam prestasi telah diraihnya. Dalam dunia perusahaan asuransi, untuk melihat apakah perusahaan itu bagus atau tidak, para calon tertanggung bisa melihatnya dari persentasi RBC (Risk-Based Capital), semacam status kesehatan keuangan pada sebuah perusahaan asuransi.

Dari penjelasan Kepala Syariah PT Sun Life Financial Indonesia diketahui, RBC Tabarru' PT Sun Life Financial Indonesia mencapai 106 persen per kuartal 1 (Q1) tahun 2014. Sementara itu, batas minimum RBC yang ditetapkan pemerintah adalah 30 persen. Artinya, RBC Sun Life Syariah jauh di atas rata-rata pemerintah. PT Sun Life Financial Indonesia mengalami keuntungan.

"Tingginya RBC (106 dari 30 persen) Sun Life Syariah menandakan dana peserta (tabarru') jauh lebih besar dibanding kewajiban bayar klaim. Artinya, Sun Life Syariah surplus", kata wanita yang juga aktif sebagai pengurus pusat Masyarakat Ekonomi Syariah.

Dari sisi penghargaan bisnis syariah, Sun Life Syariah telah meraih 4 penghargaan di tahun 2013 dan 2014, salah satunya juara satu dalam manajemen risiko bisnis asuransi berbasis syariah dari Karim Consulting Indonesia.

Terkait dengan sifat asuransi syariah yang universal, 40 persen pemegang polis Sun Life Syariah adalah nonmuslim, yang mayoritasnya ada dari Bali  (provinsi yang keberadaan umat Islam menjadi minoritas).

"Perlu diketahui, 40 persen pemegang polis Sun Life Syariah adalah nonmuslim, yang mayoritasnya ada dari Bali," tegas ibu yang telah memimpin unit syariah lebih dari delapan tahun.


Ragam pestasi bisnis syariah yang telah dicapai oleh PT Sun Life Financial Indonesia Unit Syariah tahun 2013 (dok. PT Sun Life Financial Indonesia Unit Syariah)



Ragam pestasi bisnis syariah yang telah dicapai oleh PT Sun Life Financial Indonesia Unit Syariah tahun 2014 (dok. PT Sun Life Financial Indonesia Unit Syariah)


Produk-produk Asuransi Sun Life Syariah

Ada tiga produk andalan Sun Life Syariah, Brilliance Hasanah Sejahtera, Brilliance Hasanah Protection Plus, dan Sun Medical Executive Syariah. Dari situs Sun Life Syariah, Brilliance Hasanah Sejahtera adalah produk asuransi jiwa dan investasi dengan pembayaran berkala untuk membantu calon tertanggung mencapai kebutuhan keuangan di masa depan, seperti biaya pendidikan, modal usaha, ibadah, pernikahan anak, dana hari tua dan lainnya yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Brilliance Hasanah Protection Plus adalah produk asuransi unit linked kontribusi tunggal yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perlindungan jiwa dan investasi yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Sementara itu, Sun Medical Executive Syariah merupakan asuransi tambahan yang dapat ditambahkan pada produk unit link syariah. Sun Medical Executive Syariah menyediakan manfaat pelayanan medis yang lengkap dengan penggantian biaya sesuai tagihan berdasarkan paket manfaat yang tertanggung pilih.

Bagaimana Penerapan Prinsip-prinsip Asuransi Syariah oleh Sun Life Syariah?

Dalam praktiknya, Sun Life Syariah benar-benar menerapkan prinsip asuransi syariah di setiap kegitan berasuransi. Sun Life Syariah menggunakan prinsip berbagi risiko untuk membayar klaim tertanggung. Mereka tidak menggunakan dana perusahaan untuk membayar klaim. Akan tetapi, Sun Life Syariah menggunakan dana kumpulan (tabarru'). Dana perusahaan, kata Aan, akan mereka keluarkan (pinjamkan) bila dana tabaaru' tidak cukup untuk membayarkan klaim para tertanggung.

Lantas, dari mana Sun Life Syariah memperoleh dana perusahaan? Dana perusahaan ada yang berasal dari beberapa persen dana tabarru'. Pengambilan dana tabarru' ini tidak sembarang dilakukan, melainkan sesuai dengan ketetapan pemerintah untuk perusahaan asuransi syariah.

"Kami tidak menampik jika perusahaan membutuhkan biaya operasional juga gaji pegawai. Kami mengambil sekian persen dari dana tabarru' untuk mengembangkan perusahaan. Itu memang boleh dilakukan, sesuai dengan peraturan pemerintah tentang asuransi syariah", tutur wanita yang telah bekerja lebih dari 20 tahun di perusahaan asuransi  jiwa, baik lokal maupun multinasional.


Dua narasumber dalam Kompasiana Nangkring bareng Sun Life Financial Indonesia.


Bila dalam penghitungan akhir tahun diketahui dana tabarru' mengalami surplus, Sun Life Syariah akan membagikan keuntungan tersebut kepada para tertanggung. Syaratnya, tertanggung tersebut tidak pernah mengajukan klaim dalam periode satu tahun (Januari hingga Desember).

Untuk pembagian surplus dana tabarru' di tahun 2013 lalu, tertanggung Sun Life Syariah ada yang mendapat surplus hingga Rp 8 juta. Jumlah ini terbilang sebagai surplus tertinggi yang diperoleh tertanggung di tahun tersebut.

"Paling lambat kita bagikan surplus dana tabarru' di bulan Mei tahun berikutnya. Bulan Mei kemarin (2014), ada yang mendapat surplus tabarru' sebesar Rp 8 juta. Ini angka tertinggi yang kita kasih di tahun 2013," terang Bu Aaan.

Soal transparansi, setiap kuartal Sun Life Syariah mengeluarkan laporan keuangan yang bisa diakses para tertanggung di situs Sun Life Financial Indonesia bagian laporan keuangan.

Sampai di sini, kita bisa ambil rangkuman, ketujuh manfaat asuransi syariah yang saya jelaskan di atas, juga dilaksanakan Sun Life Syariah.

Yup, itulah ilmu yang saya dapat dari Kompasiana Nangkring "Mengapa Asuransi Syariah?", Sabtu (30/8/2013) lalu. Sambil kopdaran dengan teman-teman di dunia maya, saya juga mendapat banyak ilmu seputar bisnis asuransi syariah dan tentunya company profile Sun Life Syariah langsung dari kepala syariah Sun Life Financial Indonesia. Pikiran saya pun mengerucut untuk memiliki asuransi syariah saja, ketimbang asuransi konvensional.

Oya, dalam kesempatan tersebut, kepala syariah Sun Life Financial Indonesia juga memberikan lima perencanaan keuangan, diantaranya:

Hitung berapa pendapatan,
Hitung berapa biaya pengeluaran (termasuk memiliki asuransi),
Lihat tujuan jangka panjang (menyiapkan masa pensiun, mengakumulasi aset, menyiapkan dana pendidikan anak, menyiapkan dana untuk kesehatan. menunaikan ibadah haji/umroh),
Lakukan aksi,
Terus evaluasi ulang (review) terhadap perencanaan yang sudah Anda lakukan agar tetap terencana dengan baik.


Mudah-mudahan apa yang saya tulis bisa membantu Anda dalam perencanaan keuangan, terlebih lagi tentang asuransi syariah itu sendiri.


Foto bersama Kompasianer dan Admin Kompasiana di Nangkring Bareng Kompasiana dan Sun Life Syariah di Pisa Cafe, Menteng, Sabtu (30/9/2013). (dok. Rahab Ganendra)

Anesa Nisa
/nisa_icha
TERVERIFIKASI (BIRU)
love travelling, kuliner-ing, travel writer wanna be
Selengkapnya...

Follow
0
3
0
0
REKOMENDASI
KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT OLEH DAN MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.
TAG #sunlifesyariah #moneter #ekonomi
Siapa Yang Menilai Tulisan Ini ? 1BERI NILAI

Teguh Hariawan
AKTUAL
KIRIM



HEADLINE
1
Negeri Ramah Manula dan Kaum Difabel
Weedy Koshino27 September 2015
2
Parade Karya dari Perhimpunan Panti Asuhan Tertua di Batavia
Widha Karina27 September 2015
3
Kota dan Sebuah Kesaksian
S Aji26 September 2015
4
Persebaya United Akhirnya Ganti Logo!
Hery Dakhrisman26 September 2015
5
Bukan Mimpi Indonesia Punya Kapal Pesiar
Akhmad Sujadi27 September 2015


NILAI TERTINGGI

Selamat Datang Tim Hero di Kompasiana
elde27 September 2015

Menghargai Sesama Manusia
Johanis Malingkas27 September 2015

Penembak Misterius di Masa Lalu (3)
Bambang Setyawan27 September 2015

Wanita yang Mewariskan Seluruh Hartanya kepada Pria yang Meracuninya
TJIPTADINATA EFFENDI27 September 2015

Doa untuk Kompasiana7!
Thomson Cyrus27 September 2015
TREN DI GOOGLE

Mahasiswa UIN (Sumut) Hina Al Quran Pemerintah Diam
Bara Lubis24 September 2015

Mengapa Kebanyakan Orang Sukses Pakai Baju Itu-itu Terus?
Hantodiningrat™23 September 2015

Cerita Dewasa ; Malam Pertama Pengantin Baru
Pakde Kartono22 Oktober 2013

Bonek FC Menodai Piala Presiden
Zen Muttaqin27 September 2015

20 Film Yang Ditunggu-Tunggu Akhirnya Rilis Tahun 2015!
Catalina Tarina11 Oktober 2014
FRESH

Menelusuri Istana Bawah Tanah di Candi Sambisari
Heny Taslimah27 September 2015

EYD, Baku nan Berguna
AuliaDjati27 September 2015

Imajinasi Membawa Kita Kemanapun
RjGhibran27 September 2015

Mengapa Menulis di Kompasiana?
Harris Al Rasyid27 September 2015

Bahasa Indonesia Percepat Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Yheni Mulyaningsih27 September 2015
List of Categories Info dan Pengumuman About Kompasiana Terms & Conditions Tutorial Help Center Contact Us

Minggu, 30 Agustus 2015

Bagaimana Panggilan Hidupku?

Menjalani Panggilan Hidup, Bukan Pertandingan Hidup

Saat menyaksikan wawancara Lance Amstrong di acara Oprah, Oprah bertanya padanya “Menurutmu, apakah mungkin seseorang bisa memenangkan kejuaraan Tour De Franc berturut turut tanpa memakai doping?”
“Menurut saya, tidak mungkin.” Jawab Lance.
Kita hidup didalam zaman kompetisi, sistem di dunia memang berjalan ke arah sana. Keinginan kita untuk menang, untuk menjadi yang terdepan, terlihat nyata bahkan dari kehidupan sehari-hari.
Contohnya, seseorang merasa iPhonenya belum terlalu ketinggalan zaman, sampai ia mencoba iPhone terbaru milik temannya, mendadak ia sudah tidak ingin lagi menggunakan Iphone miliknya. iPhone yang digunakannya mendadak terasa lambat, dan memiliki permasalahan lainnya.
Contoh lainnya, kita mengambil banyak foto supaya dapat memamerkannya di sosmed alias “eksis”, bukan untuk menyimpan momen tersebut sebagai kenangan berharga. Kita mengedit foto tersebut, sibuk membuatnya terlihat menarik.. dibandingkan membuat moment bersama keluarga/teman itu lebih menarik.
Itu terjadi pada saya sendiri, saat saya hendak memposting sebuah foto ke sosmed, tanpa sadar saya menjepretnya dari banyak angle selama 14 kali.
Pertanyaan sama yang ditanyakan Oprah itu, hendak saya ajukan kepada kita semua orang percaya:
“Apakah mungkin bagi orang percaya yang hidup di zaman ini, untuk menjalani hidup berakar kuat didalam Kristus? Apakah mungkin bagi orang percaya untuk hidup dengan kepercayaan penuh terhadap Tuhan, bukan meminjamnya dari iman orang lain, tetapi memperolehnya lewat hubungan pribadi dengan Tuhan?”
Menjalani Panggilan Hidup, Bukan Pertandingan Hidup
Jiwa kompetisi; Jiwa persaingan; Jiwa ingin menang dan terdepan ini, adalah jenis mental yang bagus dalam kompetisi olahraga. Tetapi dalam hubungan kita dengan Kristus, memiliki mental tersebut justru menjadikan diri kita tawanan. Anggapan sebagian orang percaya yang mengira bahwa semakin banyak pengetahuan yang dimilikinya, menandakan ia lebih dekat dengan Tuhan juga tidak terlalu tepat. (Kolose 2:8) Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya  yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus
Kamu akan berhenti merasa utuh saat kamu mulai melakukan perbandingan. Memiliki jiwa ingin menang dan terdepan, tidak jarang mendorong kıta membandingkan diri kita dengan orang lain. Tidak jarang kita mulai mengeluh dan mengasihani diri kita sendiri, bukan karena melihat kepada kehidupan kita sendiri, tetapi karena kita mulai membandingkan hidup orang lain yang kita lihat. Karena tanpa sadar kita merasa bahwa kita harus hidup di level atau taraf yang sama dengan orang yang kita lihat.
Yang sering kita lupakan adalah: Setiap orang memiliki panggilan yang berbeda.
Ketika saya berbicara dengan banyak orang, kebanyakan dari mereka bertanya-tanya soal panggilan hidup dari Tuhan didalam hidup mereka. Mereka sangat-sangat ingin mengetahuinya.
Kamu melihat sebagian orang yang hidup dalam panggilanNya?
Kamy pun berpikir, kenapa kamu tidak bisa melakukan apa yang orang lain lakukan?
Seringkali kamu menjadi kehilangan semangat, dan bahkan menyerah terhadap panggilanmu sendiri.
Hal ini terjadi terlalu sering.
Jiwa ingin menang dan terdepan ini berbahaya dilihat dari berbagai sisi.
JIka kamu mulai membandingkan hidupmu dengan kehidupan orang lain atau percapaian orang lain atau kehidupan spiritual orang lain,
itu akan menciptakan perasaan tidak cukup baik / utuh didalam hatimu, sebab iblis akan berusaha untuk menempatkanmu dalam posisi tidak aman / pahit. Iblis juga tidak akan berhenti mengingatkanmu akan kekuranganmu.
Di sisi lain, jika kamu menjalani hidupmu dengan lebih baik, kamu mulai merasa puas. Mungkin kamu akan berhenti disana, tanpa menyadari bahwa memang Tuhan sengaja memberi kamu kapasitas yang berlebih untuk melakukan lebih.
Jika kamu melihat orang melakukannya, dan kemudian kamu juga jadi ingin melakukannya, itu juga kurang tepat. Karena mungkin itu bukan panggilanmu, Tuhan mau kita memusatkan perhatian kita kepada panggilan khusus yang dari padaNya.
Menjalani Panggilan Hidup, Bukan Pertandingan Hidup
Kita semua selalu berpikir bahwa panggilan Tuhan adalah hal yang besar, luar biasa, menakjubkan..
Tetapi lewat Efesus 4:1-7, Paulus yang kala itu sedang berada didalam penjara, menasihatkan orang-orang percaya untuk hidup dalam panggilanNya: Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
Tidak jarang kita bertanya, “Tuhan mau aku melakukan apa?”
Paulus menasihatkan bahwa panggilan Tuhan adalah supaya kita menjadi pribadi seperti yang Tuhan kehendaki.
Menjalani panggilan bukan soal kita harus melakukan ini dan itu, Memenuhi panggilan Tuhan harus diawali dengan kesadaran bahwa kepenuhan Kristus sudah ada didalam kita.
Bukan tentang apa yang kamu dan saya lakukan, tetapi tentang menjadi apakah pribadi kamu dan saya?
(Kolose 2:9) Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan. Kamu tidak perlu membuat hidupmu terlihat menarik dalam 10 detik video di sosmed. Kepenuhan dan Keutuhan Kristus telah diberikan kepadamu.
Kamu hanya perlu percaya.
Kamu tidak perlu membuktikan ke siapapun.
Kemu memiliki kemerdekaan didalam Kristus, tidak perlu pembuktian.
Kamu juga harus berhenti berpikir bahwa ketika kamu sudah mencapai level dan taraf tertentu maka kamu punya lebih sedikit hal untuk dikhawatirkan. Berhenti diperbudak oleh pemikiran semacam itu. Berhenti diperbudak oleh apa yang dipikirkan oleh orang lain.
Kemerdekaan yang sejati didalam Kristus, ialah ketika kamu menyadari bahwa:
1. Kamu tidak perlu membuktikan kepada siapapun
2. Karena didalam Kristus, Tuhan menerima kamu seutuhnya
3. Perbandingan itu akan memakan jiwamu sendiri
4. Kesuksesan hanya memperjelas diri kamu yang sebenarnya, tidak memberikan perbedaan terhadap diri kamu yang sebenarnya.
Saya mengambil ilustrasi berikut sebagai contoh:
Kesuksesan itu adalah pengeras suara
Bermain Gitar adalah diri kamu yang sebenarnya
Jika permainan gitarmu buruk, dan pengeras suara dipasang, maka permainanmu yang buruk semakin di perjelas dan dapat didengar banyak orang.
Jika permainan gitarmu baik, dan pengeras suara dipasang,
maka permainan yang baik semakin di perjelas dan dapat didengar banyak orang.
Carilah keamanan itu dari Tuhan
Belajar datang kepada Tuhan dan biarkan Ia mengisi dirimu dengan kepenuhan yang daripadaNya.
Mungkin sekarang kamu sedang berjalan mengejar sesuatu. Kamu tidak tahu apa yang dikejar, yang pasti kamu sudah memperoleh 1 medali, kemudian 2,3,4,5,6.. (Matius 8:36) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?
Menjalani Panggilan Hidup, Bukan Pertandingan Hidup
Sebenarnya apa yang kamu mau buktikan? Dan kepada siapa kamu hendak membuktikan diri?
JIka kamu ingin membuktikan kepada orang yang mencintaimu, itu hanya menghabiskan waktu saja karena mereka sudah mencintaimu,
Jika kamu ingin membuktikan kepada orang yang tidak menyukaimu, supaya mereka menerima dan menyukaimu, jika kamu mendapatkannya.. apakah itu benar benar penting?
Apakah jika orang itu berkata “Selamat ya, sekarang akhirnya aku udah bukan haters kamu, Pertahanin ya!.” pentingkah itu?
Temukan kemerdekaan itu didalam Kristus
Merdeka dari pertandingan hidup, dan hidup dalam panggilan.
Karena hidup merdeka didalam Kristus berarti kamu tidak hidup dalam pertandingan untuk mendapatkan tepuk tangan dan kekaguman dari orang lain, namun hidup dalam panggilan Tuhan yang:
  • mengasihimu bahkan ketika kamu bukan siapa-siapa
  • mengasihimu bahkan ketika kamu belum punya apa-apa
  • mengasihimu bahkan ketika kamu punya banyak kekurangan
  • mengasihimu bahkan ketika kamu selalu terjerumus dalam masalah yang dibuat sendiri
  • mengasihimu bahkan ketika kamu punya kecenderungan seksual yang sesat
Hidup dalam panggilanmu. Nyatakan bangkrut secara spiritual, bahwa tanpa Dia kamu tidak dapat melakukan apa-apa, tetapi didalam Dia kamu mampu melakukan segala perkara. (Yohanes 15:5) sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Filipi 4:13) Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Menjalani Panggilan Hidup, Bukan Pertandingan Hidup
Apakah kamu menyadari, bahwa dalam cerita hamba dengan 5,2,1 talenta, Tuhan tidak memuji hamba dengan 5 talenta lebih dari pada hamba yang diberikanNya 2 talenta. Kalimat yang diucapkanNya itu sama persis.
Tuhan tidak menyuruh kamu untuk memberikan hasil yang sama ketika Tuhan memberikan kamu talenta yang lebih sedikit dari orang lain. Tetapi dengan apa yang kamu punya, hasilkan secara maksimal.
Tuhan mau menjadi harta yang paling berharga di hatimu.
Ia mau kamu menjadikan dia lebih berharga daripada kesuksesan didalam hidupmu.
Fokuslah kepada Tuhan, hiduplah seperti listrik yang menyala ketika terhubung dengan sumbernya, kita harus terus terhubung dengan Tuhan.

Bersyukur krn Allah memilihku MuridNya sbg Panggilan hidupku, ; Bersukacitalah senantiasa. Mengucap syukurlah dalam segala hal


ANJING KECIL dan 1000 CERMIN
Alkisah, ada seekor anjing kecil yang selalu bermuka muram sedang berjalan-jalan sambil cemberut, tiba-tiba ia tertarik untuk masuk ke sebuah rumah yang pintunya terbuka, ia tidak tahu bahwa di dalam rumah itu terpasang 1000 cermin. Begitu anjing itu masuk ke dalam rumah, betapa kagetnya dia! Ternyata ada 1000 anjing dengan ekspresi terkejut memandang ke arahnya! Karena merasa terancam, ia pun menyalak ke arah 1000 anjing tersebut, rupanya salakan tersebut dibalas dengan salakan juga oleh 1000 anjing yang tak lain adalah pantulan dirinya sendiri pada cermin-cermin itu. Karena takut, anjing kecil itupun lari keluar dari rumah itu. Hati kecilnya berkata, “Rumah ini sungguh mengerikan!”
Tak berapa lama berselang, seekor anjing yang berhati riang sedang jalan-jalan di sekitar tempat itu juga, ia melihat rumah 1000 cermin yang pintunya terbuka, sambil tersenyum kecil ia pun menyeluduk masuk. Betapa senangnya dia, begitu masuk, ia melihat ada 1000 anjing sedang tersenyum kecil menatap dirinya! Ia pun mengibas-ngibaskan ekornya dan melompat dengan riang. Rupanya, 1000 anjing yang di hadapannya ikut-ikut an mengibas ekor dan melompat. dalam hatinya berkata, “Wah, menyenangkan sekali di sini..”
Sebenarnya kehidupan ini ibarat rumah 1000 cermin tersebut. Hidup hanya merefleksikan apa yang ada pada diri sendiri. Ketika kita berpikir bahwa kehidupan itu sulit, orang bersekongkol, orang jahat banyak, mereka akan menghancurkan… Maka realita seperti itulah yang akan kita temukan.
Berhentilah murung, cemberut, sering mengeluh dan “menyalaki” atas hal-hal yang terjadi di sekitar kita..!
Sebaliknya, berusahalah memperbaiki mental dan sikap kita, berpikir positif, bersyukur dan selalu menebar kebaikan..! Lalu, rasakan sensasi rumah 1000 cermin yang luar biasa dahsyatnya itu ketika kita memberi senyuman padanya, 1000 senyuman pun akan berbalik kepada kita..!
1 Tesalonika 5:16 dan 18

Memahami panggilan hidup kita sebagai murid Yesus.

Ternyata masalah timbul karena kurangnya pemahaman jemaat tentang panggilan Tuhan dalam hidup mereka, padahal panggilan hidup adalah hal yang sangat mendasar dalam kehidupan orang percaya.  Mungkin kita tampak sibuk dengan aktivitas-aktivitas rohani atau pelayanan, begitu bangga dengan talenta dan karunia-karunia yang kita miliki, atau bangga dengan kemahiran kita dalam mempelajari isi Alkitab dan sebagainya.  Namun apalah arti semuanya itu jika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam prakteknya kita tidak memiliki buah-buah pertobatan atau karakter yang mencerminkan diri sebagai pengikut Kristus.  Karena itu rasul Paulus mengingatkan,  "...supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu."  (Efesus 4:1).

     Panggilan berarti seruan yang membuat seseorang mengarahkan pandangan dan menyendengkan telinganya kepada si pemanggil;  panggilan hidup berarti seruan yang membuat seseorang mengarahkan hidupnya kepada suatu titik atau sasaran tertentu.  Bila dihubungkan dengan panggilan Tuhan, maka panggilan hidup berarti seruan Tuhan kepada setiap orang percaya supaya mereka mengarahkan hidup mereka kepada apa yang menjadi kehendak dan rencana Tuhan.  Contoh:  Tuhan memanggil Abraham untuk ke luar dari negerinya dan dari sanak saudaranya ke suatu negeri yang hendak ditunjukkan-Nya.

Sudahkah kita memiliki kehidupan yang berpadanan dengan panggilan Tuhan?

Rabu, 03 Juni 2015

Apakah Yohanes Pembabptis dikandung dari Roh Kudus?

Tuhan diKandung dari Roh Kudus (1:20) Mengapa Ketika diBaptis Turun Roh Kudus Lagi?

Matius 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus
Matius 3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya




Sebelum Roh Allah turun ke atas-Nya, Tuhan Yesus dilahirkan dari Roh Kudus (Luk. 1:35). Ini membuktikan bahwa pada saat Dia dibaptis, Dia sudah memiliki Roh Allah dalam diri-Nya. Roh itu ada dalam diri-Nya untuk kelahiran-Nya. Kini untuk ministri-Nya, Roh Allah turun ke atas-Nya. Ini adalah penggenapan Yes. 61:1, 42:1; dan Mzm. 45:8, dan dilaksanakan untuk mengurapi Raja baru dan memperkenalkan-Nya kepada manusia.
Mat. 1:18 dan 20 memberi tahu kita bahwa Maria "mengandung dari Roh Kudus", dan bahwa "anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus". Ini menunjukkan bahwa esens ilahi yang berasal dari Roh Kudus ini telah terkandung dalam rahim Maria sebelum dia melahirkan bayi Yesus. Terkandungnya Roh Kudus dalam anak dara manusia, yang digenapkan dengan esens ilahi dan insani, menyusun suatu pembauran antara sifat ilahi dengan sifat insani, menghasilkan seorang manusia-Allah, yaitu seorang yang adalah Allah yang lengkap juga manusia yang sempurna, memiliki sifat ilahi dan sifat insani secara nyata, tetapi tidak menghasilkan sifat ketiga. Inilah persona Yesus yang paling ajaib dan paling unggul, yaitu Yehova Penyelamat.
Terkandungnya Yohanes Pembaptis sama sekali berbeda dengan esensnya dengan terkandungnya Yesus Penyelamat. Terkandungnya Yohanes Pembaptis adalah mujizat Allah, digenapkan dengan esens manusia yang telah lanjut usia, hanya dengan kuasa ilahi tanpa menghasilkan manusia yang dipenuhi Roh Allah (ay. 15) tetapi tidak memiliki sifat Allah. Terkandungnya Penyelamat merupakan inkarnasi Allah (Yoh. 1:14), tidak hanya tersusun dari kuasa ilahi tetapi juga esens ilahi yang ditambahkan kepada esens insani, dengan demikian menghasilkan manusia-Allah yang memiliki dua sifat – ilahi dan insani. Melalui hal ini, Allah menyatukan diri-Nya dengan keinsanian agar Dia dapat dinyatakan dalam daging (1Tim. 3:16) dan dapat menjadi Manusia-Penyelamat (2:11)

Minggu, 31 Mei 2015

Saya tidak butuh asuransi

Saya Tidak Butuh Asuransi


Benarkah Anda tidak butuh asuransi?
Okelah saya hargai pendapat Anda!

Ouuups.....!
Jangan pergi dulu....
Mari kita renungkan kenyataan di bawah ini!
  • Bagaimana Pemerintah mengasuransikan semua PNS di ASKES dan menyiapkan dana pensiunnya di TASPEN?
  • Bagaimana semua BANK mengasuransikan semua orang yang mengajukan kredit di BANK tersebut?
  • Bagaimana setiap perusahaan pembiayaan maupun bank juga mengasuransikan setiap jaminannya?
  • Rumah diasuransikan kebakaran, mobil diasuransikan all Risk, dan lainnya!
  • Bahkan sampai urusan ibadah, contoh mau naik Haji semua calon jamaah juga diasuransikan.
Pertanyaannya;
  • Apakah Pemerintah dan semua perusahaan tidak punya UANG untuk biaya kesehatan pegawai dan karyawannya, sehingga Pemerintah dan para pemilik perusahaan harus mengikutkan pegawai dan karyawannya asuransi, yakni ASKES dan JAMSOSTEK.?
  • Apakah perusahaan leasing dan BANK yakin bahwa setiap rumah yang dijaminkan PASTI TERBAKAR hingga harus diasuransikan, atau setiap MOBIL PASTI HILANG hingga semua mobil yang dalam masa jaminana harus diasuransikan ?
  • Apakah Pemerintah dalam hal ini Departement Agama Juga yakin bahwa para jamaah HAJI semua akan mengalami resiko meninggal saat menjalankan ibadah HAJI di Mekah?
Masihkah kita berpikir bahwa, "Saya tidak butuh asuransi?"

INGAT!
Asuransi itu untuk "MENCIPTAKAN RASA AMAN DAN NYAMAN"
Inilah hakikat fungsi asuransi, aman dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat.
Coba Anda tanyakan ke beberapa pemilik usaha / pengusaha yang telah mengasuransikan karyawannya, apakah hal ini benar?

Saya saat ini mengasuransikan DIRI dan KELUARGA SAYA bukan karena saya ingin SAKIT dan juga bukan berarti saya ingin MATI BESOK.

  • Saya ingin, jika saya sakit, SAYA TIDAK PERLU MENJUAL ASSET yang dengan susah payah saya kumpulkan sejak lama, namun ASURANSI-lah yang akan membiayai perawatan saya.
  • Dan saya mau, jika YANG KUASA memanggil saya, ISTRI dan ANAK-ANAK SAYA tetap memiliki KEHIDUPAN TERBAIKNYA.
  • Saya juga ingin di hari tua, yakni MASA PENSIUN saya tetap hidup SEJAHTERA seperti keadaan saya saat masih mampu bekerja, karena saya mempunyai DANA PENSIUN yang cukup.
  • Saya juga ingin bisa memberikan pendidikan terbaik anak-anak saya dengan menyekolahkan anak saya sesuai IMPIAN anak-anak saya kelak. 
Pernahkah kita mengalami, menyaksikan, mendengar atau membaca berita ketika ada salah satu anggota keluarga ada yang sakit (kritis) harus rela MENJUAL RUMAH SATU-SATUNYA hanya untuk biaya berobat. Dan ketika yang terjadi resiko seperti ini Kepala Rumah Tangga - MENINGGAL DUNIA, maka istrinya TERPAKSA mencari KERJA untuk menafkahi anak-anaknya yang masih kecil-kecil.
Silakan simak Video berikut ini :

     Telitilah Asuransi yang akan dibeli!
     Belilah Asuransi pada Konsultan yang tepat yang mengerti berapa asuransi yang mesti Anda miliki!
     Sehingga Asuransi yang Anda miliki BUKAN ASURANSI YANG BANGKRUT!

Saya hadir disini untuk memberikan pelayanan terbaik buat Anda dan Keluarga Anda!
AIA Financial ada untuk MELINDUNGI ANDA DAN KELUARGA TERCINTA
Kami Terpercaya dan Terbesar di Asia Pasifik.